Fernando Alonso

Fernando Alonso
Ferrarif10 launch wp alonso cropped.jpg
Fernando Alonso dalam acara peluncuran mobil Ferrari F10 tanggal 31 Januari 2010.
Kewarganegaraan Flag of Spain.svg Spanyol
Lahir Fernando Alonso Díaz
29 Juli 1981 (umur 28)
Flag of Spain.svg Oviedo, Asturias, Spanyol
Nama lain The Fonz, El Nano, The Lion King
Aktif di F1 2001; 2003-…
Tim Minardi (2001)
Renault F1 (2003-2006; 2008-2009)
McLaren-Mercedes (2007)
Ferrari (2010-...)
Jumlah balapan 140 kali
Balapan pertama Grand Prix Australia 2001
Balapan terakhir Grand Prix Bahrain 2010
Start 139 kali[1]
Pole position 18 kali
Lap tercepat 13 kali
Menang 21 kali
Menang pertama Grand Prix Hungaria 2003
Menang terakhir Grand Prix Jepang 2008
Total poin 577 pts
Juara dunia 2 kali (2005-2006)
Situs resmi

Fernando Alonso Díaz (akrab disapa Nando, lahir di Oviedo, Asturias, Spanyol, 29 Juli 1981; umur 28 tahun) adalah seorang pembalap Formula Satu asal Spanyol. Ia sempat menjadi juara dunia termuda sepanjang sejarah F1 saat merebut gelar tahun 2005 dalam usia 24 tahun dan 59 hari, sehingga memecahkan rekor berumur 33 tahun milik Emerson Fittipaldi yang berusia 25 tahun dan 273 hari ketika meraih gelar juara dunia tahun 1972. Rekor tersebut dipecahkan Lewis Hamilton pada musim balap 2008. Alonso juga sempat menjadi pembalap termuda yang pernah menjuarai grand prix dan meraih pole position, masing-masing pada seri GP Hungaria 2003[2] dan GP Malaysia 2003[3], sebelum dipecahkan oleh Sebastian Vettel pada GP Italia 2008.[4] Ia juga merupakan juara dunia F1 yang pertama dari Spanyol.[5]

Alonso mulai membalap dengan gokart pada umur 3 tahun. Ia lalu menjuarai kejuaraan gokart Spanyol pada tahun 1994-1997, dan merupakan juara dunia gokart pada tahun 1996. Ia masuk dunia Formula 1 pada tahun 2001 dengan tim Minardi, dan pindah ke Renault sebagai test driver pada tahun berikutnya, dimana di tahun 2003 Alonso "naik kelas" menjadi pembalap utama. Setelah sempat "singgah" di tim McLaren pada musim 2007, Alonso kemudian kembali ke Renault selama dua musim pada 2008-2009, dan sejak musim 2010 Alonso kemudian memperkuat tim Italia, Scuderia Ferrari.[6][7] Pendapatan yang ia dapat di Ferrari pada musim 2010 mendatang diperkirakan mencapai 15 juta dollar setahun, dan sejak mundurnya Kimi Räikkönen dari ajang F1 di akhir 2009, posisi Alonso naik menjadi "Pembalap F1 Termahal" untuk musim 2010.



Profil

[sunting] Pribadi

Fernando Alonso di GP Australia 2009.

Fernando Alonso Diaz, lahir tanggal 29 Juli 1981 di Oviedo, Spanyol.[8] Ayahnya, Jose Luiz Alonso, bekerja sebagai mekanik bengkel, yang juga sesekali bekerja di sebuah pertambangan. Sementara ibunya bekerja sebagai kasir di sebuah supermarket. Alonso merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Sejak kecil, Fernando Alonso telah mengetahui seluk beluk dunia balap. Ia mendapatkan gokart pertamanya pada usia tiga tahun. Sebenarnya tadinya ayah Alonso akan memberikan gokart tersebut untuk sang kakak, namun karena kakak Alonso adalah seorang perempuan, maka ia dengan halus menolaknya. Ia kemudian memberikan gokart pemberian ayahnya tersebut kepada Fernando.

Fernando kecil besar dan belajar dalam kesederhanaan. Meskipun begitu, ia tetap tidak melupakannya hingga saat ini. Ia jauh dari derasnya gemerlap dunia selebritis, atau kehidupan malam. Pada tahun 1998, di usia 17 tahun, ia memutuskan untuk pindah ke Inggris. Di sana ia tinggal di dekat kawasan Universitas Oxford, bersama beberapa temannya yang juga asal Spanyol. Bersama teman-temannya, Alonso sering menghabiskan waktu dengan bercengkrama dan bermain komputer. Alasan Alonso pindah ke Inggris adalah karena ia menginginkan suasana kondisi lingkungan yang tenang dan jauh dari hingar bingar media.

Dalam soal makanan, Alonso menyukai makanan yang tidak mengandung garam. Sementara dalam hal musik, Alonso menyukai band Red Hot Chili Peppers, dengan lagu hits mereka, By the Way. Dalam hal berkomunikasi, Fernando Alonso fasih berbahasa Inggris, Spanyol, Italia, dan Prancis. Ia bahkan sempat menjadi pengisi suara tamu selain Michael Schumacher dan Juan Pablo Montoya dalam film animasi Cars.

Tahun 2005, setelah ia memastikan diri sebagai juara dunia F1, Fernando Alonso kemudian memutuskan untuk pindah ke Swiss. Di sana ia bertetangga dengan Kimi Räikkönen dan Felipe Massa. Di kalangan paddock F1, Alonso adalah seorang jagoan permainan kartu poker. Teman main pokernya di paddock F1 adalah Robert Kubica dan Giancarlo Fisichella.[9]

Selain hal-hal diatas, Fernando Alonso juga mulai berinvestasi di dunia bisnis. Bisnis pertama yang ia kerjakan adalah sebuah tim gokart amatir bernama Alonso-Kart. Di sana selain sebagai tim balap, Alonso-Kart juga menjual beragam jenis sasis gokart dan suku cadangnya. Tujuan Alonso mendirikan Alonso-Kart adalah semata-mata untuk membantu para pembalap muda yang ingin menyalurkan hobi membalapnya secara benar.

Sponsorship dan amal

Alonso, semenjak ia menjadi juara dunia F1 (dan ia merupakan juara dunia F1 satu-satunya hingga saat ini dari Spanyol), kemudian diangkat menjadi salah satu duta Universitas Oxford, untuk mempromosikan bidang studi baru universitas tersebut yaitu "Motorsport for Business" untuk ilmu sosial, dan "Aerodinamicist Technic" untuk program ilmu alam. Setiap tahun ia membiayai 12 mahasiswa terbaik dari seluruh dunia, yang juga adalah fans F1 sejati untuk kuliah di Oxford.

Alonso juga memiliki beberapa sponsor pribadi, salah satunya adalah Mutua Madrilena, yaitu sebuah perusahaan perbankan asal Spanyol. Ia juga diangkat menjadi salah satu duta UNICEF sejak akhir 2007 lalu.[10] Dan ini sekaligus menjadikannya lebih terkenal di kalangan anak-anak. Setiap kali Alonso bertemu dengan anak-anak miskin dari negara-negara tertinggal, ia akan member anak-anak tersebut sebuah replika mobil F1 yang pernah ia kendarai.

Karir awal

Fernando sudah menggeluti dunia balap sejak usia 3 tahun -saat ia mulai beraksi di atas go-kart. Sejak itu ia sudah memperlihatkan bakat luarbiasa kepada keluarganya. Baru menginjak usia 8 tahun di tahun 1988 talentanya mulai terlihat menjanjikan dengan menjuarai Asturias Championship. Setahun kemudian ia mempertahankan gelar tersebut plus gelar juara Galician Championship.

Kariernya di karting berhenti di 1998 dengan segudang pengalaman dan gelar. Pembalap kelahiran 1981 ini pindah ke Formula Nissan pada 1999 dan mengantungi enam kemenangan, sembilan pole position dan delapan fastest lap.[11] Prestasinya yang cukup fantastis mendorongnya pindah ke F3000 di tahun 2000 di bawah tim Astromega. Di tahun yang sama ia juga dipinang tim F1 Minardi untuk menjadi test driver. Penampilannya di tim ini cukup mengagumkan sehingga ia direkrut sebagai pembalap Minardi tahun 2001.

Formula 1

European Minardi (2001)

Fernando Alonso di Indianapolis 2004.

Perjalanan Alonso di Formula 1 dimulai pada GP Australia 2001, tanggal 4 Maret. Saat itu, tim Minardi yang baru saja dibeli oleh pengusaha Paul Stoddart nyaris saja tidak bisa tampil di balapan pertama karena belum selesai membangun mobil dan tidak punya pasokan mesin. Jalan tengah pun diambil Stoddart dengan cara membangun satu mobil dan membawa spare-part nya ke Australia untuk membangun mobil dadakan. Mobil yang sudah selesai tersebut merupakan mobil Alonso, dan yang dibangun di Australia adalah untuk Tarso Marques.[12][13] Untuk mesin sendiri akhirnya selamat setelah Stoddart menggunakan mesin lama Minardi (Cosworth V10) yang terakhir dipakai tahun 1999.

Debut Alonso berakhir dengan bagus saat ia finish ke-12. Namanya waktu itu kalah jauh dibanding Juan Pablo Montoya dan Kimi Räikkönen. Meskipun begitu, sepanjang tahun, walaupun berada di barisan belakang, Alonso tetap bisa membuat seisi paddock tersenyum kagun dengan aksi-aksi memukaunya di barisan buntut. Bahkan aksi start Alonso pun sempat disebut-sebut sebagai salah satu aksi start yang paling memukau di musim itu.

Tanggal 15 September, Alonso sempat masuk nominasi untuk menggantikan posisi Kimi Räikkönen di tim Sauber yang akan pindah ke tim McLaren, namun di saat akhir, ia kalah oleh Felipe Massa yang akhirnya diangkat sebagaio pembalap Sauber untuk musim 2002.[14]

Renault F1 (2002-2006)

Membangun reputasi

Bakat bagus Fernando Alonso kemudian tercium oleh Flavio Briatore dari Renault F1. Ia kemudian langsung mengontraknya sebagai test driver pada 2002, dan akan diberikan kesempatan membalap jika performanya selama menjadi test driver memuaskan.[15]

Pertengahan 2002, Fernando mulai merasa risih, karena kursi yang dijanjikan Flavio belum juga tiba. Sebagai alternatif, ia kemudian menjajal kursi test tim Jaguar Racing.[16] Namun pihak Jaguar pun merasa ragu dengan performa Fernando yang saat itu biasa saja. Hingga akhirnya datang penyelamat, Jenson Button yang saat itu bersama Renault dan tampil luar biasa sepanjang 2002, secara mengejutkan menandatangani kontrak dengan tim BAR-Honda untuk musim 2003. Akhirnya, Flavio Briatore tidak punya jalan lain, selain memasangkan Alonso dengan Jarno Trulli untuk musim 2003.

Di musim 2003, Fernando Alonso akhirnya kembali naik ke grid sebagai pembalap, kali ini ia berpasangan bersama Jarno Trulli. Sebelum musim berjalan, banyak pihak yang mencemooh Alonso dan Briatore. Briatore khususnya, ia banyak dihina oleh kalangan paddock dengan alasan bahwa pemilihan Alonso sebagai pembalap untuk musim 2003 sangatlah meragukan, mengingat di 2001 saja Alonso tampil biasa saja. Namun Flavio punya pendapat lain, ia berpendapat:

"Kalau kita melihat penampilan Fernando Alonso, kita akan teringat pada penampilan Michael Schumacher ketika masih muda dulu, dan saat itu pun, ia banyak mendapat cemoohan dari fans, karena usianya yang masih sangat muda. Dan saya yakin, Alonso akan seperti Schumi suatu saat nanti."

Omongan Flavio mulai terbukti di GP Malaysia 2003. Dengan kondisi badan yang demam, dan hidung yang terkena flu, Fernando Alonso secara mengejutkan meraih pole position. Dengan hasil tersebut, Alonso menjadi pembalap F1 termuda dalam sejarah yang mampu meraih pole position, tepatnya dalah usia 21 tahun, tujuh bulan, dan 23 hari. Memecahkan rekor sebelumnya atas nama Rubens Barrichello, dan baru kemudian dipecahkan lagi oleh Sebastian Vettel di GP Italia 2008.[4]

Besoknya, Alonso finish di P3, dan kembali lagi mencatatkan rekor sebagai peraih podium termuda dalam sejarah F1. Di atasnya duduk Kimi Räikkönen dan Rubens Barrichello. Momen paling bersejarah adalah saat Fernando turun di GP Spanyol. Dengan memanfaatkan kehadiran safety car, Fernando melesat dan finish kedua di belakang Michael Schumacher.

Puncaknya adalah saat Fernando menang di Hungaria. Lagi-lagi ia memecahkan rekor, kali ini ia tampil sebagai pembalap termuda yang pernah menjuarai GP Formula 1 menggantikan nama Troy Ruttman. Fernando Alonso mencatatkan sejarah dalam usia 22 tahun 26 hari di Hungaria tersebut (sebelum dipecahkan lagi-lagi oleh Sebastian Vettel di Italia 2008[4]). Dan yang paling berkesan, Alonso menjadi juara dengan selisih 16 detik dari Kimi Räikkönen -pembalap hebat dengan mobil yang dianggap lebih hebat pula. Alonso berhasil finish di P5 klasemen akhir di musim 2003 dengan raihan 55 poin.

Berbeda dengan musim gemilang di 2003, di 2004 Fernando Alonso sedikit mengalami masa paceklik. Ia memang sempat tampil bagus saat di GP Australia dengan menjadi pembalap satu-satunya yang mampu finish dibawah satu menit di belakang dua Ferrari (Michael Schumacher dan Rubens Barrichello)[17], namun di banyak balapan Alonso kehilangan banyak poin. Salah satunya adalah saat di Monaco, dimana ia kecelakaan akibat menyerempet tembok pembatas.[18], dan juga di Indianapolis, dimana ia lagi-lagi menyerempet tembok, dan harus pulang dengan tangan hampa.[19] Terakhir, Alonso mengalami sial adalah ketika ia harus berhenti saat memimpin Belgia, akibat masalah katup oli pada mobilnya.

Kemudian di tiga balapan akhir, Fernando mendapatkan rekan setim baru, yaitu mantan juara dunia F1 1997, Jacques Villeneuve, yang ditarik oleh Renault untuk tiga balapan saja (sebelum akhirnya ia dikontrak oleh Sauber-Petronas[20]), untuk menggantikan posisi Jarno Trulli yang pindah ke tim Toyota. Di akhir musim, banyak spekulasi yang hinggap ke Fernando Alonso. Salah satunya, ia akan segera pindah ke tim Scuderia Ferrari untuk menggantikan Michael Schumacher di 2006. Namun Fernando menyangkal gosip tersebut.

Menjadi juara dunia

Peruntungan Alonso mulai berubah di musim 2005. Ia mengawali musim tersebut dengan baik saat menang di Malaysia. Banyak yang berujar bahwa kemenangan Alonso hanyalah sebuah kecelakaan balapan karena tim McLaren dan Ferrari masih berjuang mencari settingan mobil yang baik.

Namun kemenangan di San Marino merubah hal tersebut. Fernando Alonso berhasil menahan gempuran Michael Schumacher selama 20 lap terakhir dan sekaligus keluar sebagai juara. Peruntungannya berubah drastis, karena ia kemudian masuk sebagai kandidat juara dunia.

Sepanjang musim 2005, Fernando Alonso menang di Malaysia, Bahrain, San Marino, Eropa, Prancis, Jerman, dan Cina. Khusus untuk kemenangan di Eropa dan Jerman, Fernando tampaknya harus berterima kasih kepada Kimi Räikkönen. Sebab di Eropa (Nurburgring), Kimi yang sedang nikmatnya memimpin secara tragis mengalami kecelakaan di lap terakhir, tepat dimana Fernando berada di belakangnya (P2). Kasus yang sama terjadi di Jerman, dimana Kimi mogok juga ketika ia memimpin balapan.

Fernando Alonso mengunci gelar dunianya yang pertama di Brazil tanggal 25 September. Meskipun McLaren-Mercedes melalui Juan Pablo Montoya dan Kimi Räikkönen menguasai balapan, Fernando Alonso tampil secara apik dan aman. Dalam usia 24 tahun dan 58 hari, ia mencatatkan diri sebagai juara dunia F1 termuda dalam sejarah, memecahkan rekor sebelumnya atas nama Emerson Fittipaldi (usia 25 tahun dan 272 hari) di tahun 1972, dan sebelum kemudian dipecahkan oleh Lewis Hamilton di musim 2008. Tim Renault pun semakin berbahagia karena di China mereka pun memastikan diri sebagai juara dunia konstruktor.

Bulan Desember 2005, Fernando Alonso secara mengejutkan mengumumkan kepindahan dirinya ke tim McLaren-Mercedes mulai musim 2007[21], dengan masa durasi kontrak tiga tahun. Tujuan ia pindah semata-mata hanya untuk mencari tantangan baru. Meskipun begitu, Fernando tetap akan tampil fokus di musim 2006 demi mempertahankan gelar juaranya.

Di musim 2006, lawan Fernando Alonso adalah "Si Raja Tua", Michael Schumacher. Kejar-kejaran poin antara Alonso dan Schumi di musim 2006 sangatlah menarik. Schumi sempat ketinggalan 20 poin dari Alonso, namun secara mengejutkan mampu menyamakannya di dua balapan terakhir. Sayangnya harapan Schumi menjadi juara dunia kedelapan kalinya pupus akibat meledaknya mesin Ferrari 248F1 di GP Jepang, dimana Fernando Alonso menjadi juara.

Memasuki balapan GP Brazil, Fernando Alonso sudah bisa tampil rileks, karena ia hanya butuh satu poin saja untuk tetap menjadi juara dunia. Seandainya Schumi menang di Brazil, dan Fernando Alonso pulang dengan nol poin, cerita akan berpihak kepada Schumi. Karena di 2006 Schumi-lah yang paling banyak menang balapan. Dan menurut peraturan FIA, pembalap yang paling banyak menang-lah, seandainya poinnya sama dengan peringkat kedua, yang berhak menjadi juara dunia. Alonso kemudian finish kedua di belakang Felipe Massa di Brazil. Namun anehnya, berita kemenangannya sebagai juara dunia 2006 tidaklah sebesar ketika ia menjadi juara di 2005. Saat itu, pers lebih mengabadikan momen ketika Michael Schumacher menjalani balapan terakhirnya di Formula 1.

Setelah balapan, Michael Schumacher, Kimi Räikkönen, dan Fernando Alonso mulai saling tukar identitas tim untuk 2007. Schumi menyerahkan mobilnya kepada Kimi Räikkönen, dan Kimi dalam sebuah pesta perpisahan kecil oleh tim McLaren, menyerahkan setir mobil McLaren-nya secara simbolik kepada Fernando Alonso.

McLaren-Mercedes (2007)

Alonso mempersembahkan kemenangan pertamanya untuk tim McLaren di Malaysia 2007.
Alonso finish kedua di Inggris 2007.

Manis di awal

Fernando Alonso mulai mengetes mobil McLaren pada Desember 2006. Saat itu tim McLaren belum menentukan siapa pendamping Alonso untuk musim 2007. Yang pasti, Alonso merasa puas dan bahagia atas bergabungnya ia ditim tersebut. Sepanjang musim dingin, Alonso mengklaim bahwa ia telah menyumbangkan 0,5 detik untuk kemajuan tim.[22]

Saat nama Lewis Hamilton diumumkan akan menjadi rekannya di 2007, Alonso mengungkapkan bahwa ia akan membimbing Lewis yang memang saat itu terbilang masih debutan. Hal ini kemudian juga diperkuat dengan pernyataan Martin Whitmarsh yang menyatakan bahwa Lewis akan diperkenankan menyalip Fernando sesekali, bahkan ia juga akan diperbolehkan menang beberapa balapan, tetapi ia belum diperbolehkan untuk menjadi juara dunia di 2007, artinya Lewis Hamilton harus menjadi pendukung Alonso di musim tersebut.

Namun nampaknya, hubungan bapak angkat antara Lewis Hamilton dengan Ron Dennis sedikit merubah hal tersebut. Dengan penampilan Lewis yang luar biasa di balapan debutnya di Australia dan kemudian Malaysia, tim McLaren kemudian mengumumkan bahwa Hamilton dan Alonso akan diperlakukan sama, dan siapapun berhak menjadi juara dunia. Alonso merasa dikhianati, meskipun ia menang di Malaysia dan Monaco, namun ia tak puas dengan perlakuan tim. Apalagi Lewis Hamilton semakin menambah gerah kupingnya setelah menyebutkan bahwa Fernando Alonso memaksa tim agar melaksanakan team order, yang telah dilarang di F1, di balapan GP Monaco.

Sempat di buang

Kemarahan Alonso memuncak saat Lewis menang balapan di Kanada dan AS. Sedikit demi sedikit, ia mulai mencari celah agar bisa keluar dari tim McLaren, namun tetap dengan titel juara dunia.[23] Dimana puncaknya terjadi di Hungaria saat Alonso ngendon di pit saat kualifikasi untuk menahan laju Lewis, dan sebagai akibatnya Alonso kemudian dijatuhi hukuman oleh FIA turun lima posisi saat lomba.[24][25] Alonso kemudian harus puas menyaksikan Hamilton menang di Hungaria.[26]

Cara lain kemudian Fernando tempuh agar bisa keluar dari McLaren. Sadar bahwa timnya sedang dalam interogasi FIA akibat kasus spionase pencurian data milik Ferrari, Alonso secara blak-blakan bicara pada FIA bahwa memang McLaren memiliki dan menggunakan data Ferrari.[27][28] Tanpa ragu lagi, FIA kemudian menghapus seluruh poin konstruktor McLaren, namun kedua pembalapnya masih diperbolehkan bersaing merebut gelar dunia. Dan atas sikapnya tersebut, Alonso mulai dimusuhi oleh pers Inggris, bahkan oleh sebagian karyawan McLaren walaupun mereka masih mau melayani dan meng-setup mobil Fernando.[29]

Alonso sebenarnya bisa saja menjadi juara dunia 2007, sayangnya ia mengalami kecelakaan di GP Jepang, dan Alonso pun mengakui bahwa kecelakaan tersebut adalah murni kesalahan dirinya dalam balapan basah tersebut. Disisi lain, perang saudara di tim McLaren rupanya dimanfaatkan dengan baik oleh Kimi Räikkönen dan Ferrari. Pelan tapi pasti, Kimi mulai mendekati Alonso dan Hamilton yang tengah bersaing di puncak klasemen, hingga akhirnya F1 mulai memasuki balapan terakhir di Brazil.

Mendukung Kimi

Sebelum Brazil, Fernando sempat mengungkapkan bahwa ia akan senang jika dirinya bisa menjadi juara dunia lagi. Namun bila keadaanya sudah tidak memungkinkan lagi, dirinya akan lebih senang lagi jika melihat Kimi Räikkönen menjadi juara dunia. Dan seandainya di Brazil Alonso kurang beruntung, maka ia akan dengan sukarela membantu Kimi bersama Felipe Massa untuk duduk di P1 dan P2, sekaligus mengantar Kimi menjadi juara dunia 2007.

Di kualifikasi, Alonso duduk di P3 di depan Lewis Hamilton, dan di belakang dua Ferrari. Saat balapan, ternyata pilihan yang diambil Fernando adalah mendukung Kimi. Karena sadar kekuatan mobilnya tidak akan bisa menandingi dua Ferrari, Alonso kemudian menjegal Lewis Hamilton sejak start sampai awal lap 5 dimana transmisi mobil Hamilton macet. Di Spanyol, publik merasa senang dengan kegagalan Hamilton, dan di Inggris, masyarakat marah atas tindakan Alonso. Balapan sudah berjalan setengahnya, Kimi ganti memimpin di depan. Alonso akhirnya memutuskan untuk bermain aman di P3. Walaupun itu berarti ia gagal menjadi juara dunia, namun hatinya sudah puas dengan membalaskan dendamnya kepada McLaren dan Lewis Hamilton. Balapan berakhir, Kimi menang sekaligus juara dunia, Alonso di P3, dan Hamilton di P7. Dan kemudian datang akal-akalan lain dari McLaren[30], mereka mengajukan banding ke FIA atas tiga mobil yang menggunakan bahan bakar illegal. Mobil-mobil tersebut adalah mereka yang finish di P4, P5, dan P6.[31][32][33] Sekali lagi, Alonso membela lawan, dan bukan membela timnya sendiri. Namun untunglah, FIA menolak banding McLaren dan tetap memutuskan bahwa Kimi Räikkönen adalah juara dunia yang sah.[34]

Tanggal 2 November, melalui sebuah rapat kecil dengan Ron Dennis, akhirnya Fernando Alonso secara resmi keluar dari McLaren. Tanpa sepeser pun uang ganti rugi atas pemutusan kontraknya dengan McLaren.[35] Dan ia pun mendapat kabar bagus, bahwa ia akan kembali lagi ke tim lamanya, Renault mulai musim 2008, menggantikan Heikki Kovalainen yang ironisnya, menggantikan posisinya di McLaren.[36]

Renault F1 (2008-2009)

Alonso mengetes mobil Renault di Januari 2008.

Fernando Alonso akhirnya kembali ke tim Renault mulai Desember 2007. Ia disambut hangat oleh seisi tim yang bermarkas di Enstone, Inggris tersebut. Alonso pun menyebut bahwa suasana di tim Renault ternyata lebih hangat ketimbang McLaren yang ia bela musim 2007 lalu. Partner Alonso untuk musim 2008 adalah Nelson Angelo Piquet, yang merupakan putra juara dunia tiga kali era 1980-an, Nelson Piquet.[37][38]

Perjalanan Alonso sepanjang musim 2008 terbilang biasa saja, dimana diawal musim ia sempat kesulitan dengan handling Renault R28 yang jauh dari biasanya. Perbaikan berkelanjutan yang dilakukan oleh tim Renault membawa hasil bagus di paruh musim kedua, dimana ia menjadi juara di Singapura, dan kemudian dilanjutkan di Fuji.[39] Memasuki musim 2009 Alonso lagi-lagi harus kecewa setelah mobil Renault tampil buruk. Bahkan ia nyaris saja menjadi terdakwa setelah tim Renault dijatuhi hukuman akibat kasus pengaturan hasil balapan di Singapura 2008 dimana Alonso menjadi juara. Namun akhirnya FIA memutuskan bahwa Fernando Alonso sama sekali tidak bersalah atas kasus tersebut.

Scuderia Ferrari (2010-…)

Aslinya nama Fernando Alonso sudah masuk incaran Ferrari jauh sejak pertengahan 2004, dimana saat itu Ross Brawn sempat meminta Ferrari untuk memasukkan Alonso sebagai rencana jangka panjang bila Schumi pensiun. Namun Presiden Ferrari, Luca Cordero di Montezemolo dan CEO Jean Todt malah lebih memilih Kimi Räikkönen sebagai incaran. Nama Alonso lantas masuk kembali buruan Ferrari pada pertengahan 2008.[40][41], dimana saat itu tim Italia ini mulai tidak puas dengan penampilan Kimi Räikkönen. Akhirnya setelah hampir menjadi gosip selama satu setengah tahun, tim Ferrari resmi menarik Alonso sebagai pembalap menemani Felipe Massa mulai musim 2010.[6][7]

Kontroversi

Sama seperti pembalap-pembalap besar lainnya, Fernando Alonso juga tidak terlepas dari kontroversi yang meliputi dirinya dalam balapan. Berikut adalah beberapa contoh kasus kontroversial yang melibatkan Sang Singa sepanjang karirnya di balap F1.

Grande Premio do Brasil 2003 (Interlagos):
Diawali kecelakaan Mark Webber (Jaguar-Cosworth) yang merasa dirinya "terlalu pintar" dengan merendamkan mobilnya pada kubangan air hujan di tikungan terakhir di lap 53. Tak lama berselang Alonso tiba di tempat tersebut dengan kecepatan penuh, dan ia diperkirakan tidak melihat sekelilingnya yang sudah penuh dengan sisa-sisa debris dari mobil Jaguar Webber yang hancur. Alonso lantas menabrak debris, dan ia kemudian terpental hebat ke dinding ban. Balapan dihentikan dan kemudian menciptakan cerita "habis hujan terbitlah bingung", dimana juara GP Brazil baru bisa ditentukan dua minggu sesudah balapan. Hebatnya lagi meskipun mobil Renault Alonso hancur dan kakinya terkilir, Alonso dinyatakan sah menduduki posisi ketiga di Brazil.

Grand Prix de Monaco 2005 (Monte Carlo):
Di akhir balapan ban Alonso melepuh, dan dibelakangnya tepat beriringan duet tim Williams (Mark Webber dan Nick Heidfeld). Alonso yang seharusnya memberikan jalan malah menghalang-halangi duet Williams, yang nyaris akan menyebabkan kecelakaan hebat bagi mereka bertiga. Pada akhirnya duet Williams berhasil menyalip Alonso, dan setelah balapan Sir Frank Williams menyatakan berang dengan tindakan Alonso tersebut.

Magyar Magidij 2007 (Hungaroring):
Sesi kualifikasi memasuki akhir di Q3, dan kali ini duet McLaren tampak akan merebut posisi 1-2 untuk start balapan. Alonso yang sudah nyaman duduk di P1 lantas masuk pit pertama untuk mengganti ban. Dibelakangnya tepat mengikuti Lewis Hamilton, sang rekan setimnya. Takut bila catatan waktunya akan dilebihi oleh Lewis, Alonso lantas mencoba untuk menahan laju Lewis dengan cara ngendon di pit selama hampir satu menit. Dan hal ini kemudian membuat Lewis kehilangan satu lap tambahan untuk menjalani kualifikasi.[24] Sebagai hukuman bagi Alonso, FIA lantas memberikan penalti turun lima posisi saat lomba keesokan harinya bagi Sang Singa.[42]

Grande Premio do Brasil 2007 (Interlagos):
Balapan terakhir musim 2007, dan sehari sebelum lomba berlangsung Alonso sudah berujar bahwa ia sebisa mungkin akan mendukung Kimi Räikkönen menjadi juara dunia dan menghalangi sepenuhnya perjuangan Lewis Hamilton untuk menjadi juara dunia 2007. Saat lomba, Alonso ternyata membuktikan ucapannya dengan cara menjegal Lewis beberapa saat setelah start sampai awal lap lima dimana transmisi mobil Hamilton secara tiba-tiba macet. Buntut dari perselisihannya dengan Hamilton di McLaren, tiga minggu seusai GP Brazil, tim McLaren akhirnya memutus kontrak Alonso dan menggantinya dengan Heikki Kovalainen.[36]

Statistik

Fernando Alonso saat menang di GP Singapura 2008.
Fernando Alonso di GP China 2008.

Data diri

Nama lengkap: Fernando Alonso Diaz
Tempat, tanggal lahir: Oviedo, Spanyol, 29 Juli 1981
Status: Menikah
Tinggi: 171 cm
Berat: 68 kg
Debut F1: GP Australia 2001 (bersama Minardi)
Pole pertama: GP Malaysia 2003 (bersama Renault)
Pole terakhir: GP Hungaria 2009 (bersama Renault)
Menang pertama: GP Hungaria 2003 (bersama Renault)
Menang terakhir: GP Bahrain 2010 (bersama Ferrari)
Juara dunia: dua kali (2005 dan 2006)

Musim ke musim

Balapan junior

  • 1982-1987: Karting
  • 1988: Karting – Asturias Championship, Juara
  • 1989: Karting – Asturias Championship, Juara
  • 1989: Karting - Galicia Championship, Juara
  • 1990: Karting – Asturias Championship, Juara
  • 1991: Karting – Vasc Championship, Juara
  • 1993-1994: Karting – Kejuaraan Nasional Junior Spanyol, Juara
  • 1995: Karting – Kejuaraan Nasional Junior Spanyol, Juara
  • 1996: Karting – Kejuaraan Dunia Junior, Juara
  • 1996: Karting - Kejuaraan Nasional Junior Spanyol, Juara
  • 1996: Karting - Trofeo Estival Italia, Juara
  • 1996: Karting - Marlboro Masters, Juara
  • 1997: Karting – Kejuaraan Nasional Grup A Spanyol dan Grup A Italia, Juara
  • 1998: Karting – European Championship, runner-up
  • 1999: Euro-Open Movistar Nissan Championship, Juara
  • 2000: Formula 3000 – Team Astromega, ke-4

Formula 1

Rekor

  • Juara dunia termuda dua kali berturut-turut: 25 tahun, 85 hari di tahun 2006.
  • Pembalap termuda yang berhasil meraih 500 poin di GP Prancis 2008.
  • Pembalap kedua setelah Michael Schumacher yang berhasil meraih poin lebih dari 100pts dalam tiga musim berturut-turut (2005, 2006, dan 2007).
  • Pembalap kedua setelah Michael Schumacher (17 podium di 2002) yang meraih podium terbanyak dalam satu musim (15 kali di musim 2005).
  • Pembalap kedua setelah Michael Schumacher (19 kali antara musim 2001-2002) yang meraih total podium terbanyak dalam dua musim (15 kali antara musim 2005-2006).
  • Pembalap termuda yang mampu meraih start terdepan dalam usia 21 tahun dan 237 hari di GP Malaysia 2003 (di belakang Ricardo Rodríguez dalam usia 19 tahun dan 208 hari).
  • Peraih poin tertinggi ketiga dalam satu musim (134 poin di musim 2006) di belakang Michael Schumacher (musim 2004 dan 2002).
  • Pembalap termuda keempat yang mengikuti start balapan dalam usia 19 tahun dan 218 hari di GP Australia 2001 (di belakang Jaime Alguersuari dalam usia 19 tahun dan 125 hari, Mike Thackwell dalam usia 19 tahun dan 182 hari serta Ricardo Rodríguez dalam usia 19 tahun dan 208 hari).
  • Pemenang pertama balapan F1 malam hari di GP Singapura 2008.
  • Pemenang balapan F1 ke-800 di GP Singapura 2008.

Penghargaan

  • 2005: Pemenang Prince of Asturias Sports Award
  • 2005: Peraih Lorenzo Bandini Trophy Award
  • 2006: Pemenang Autosport International Driver of the Year

date Minggu, 14 Maret 2010

0 komentar to “fernando alonso”

Leave a Reply: