The Reds Masih Buruk di Lokal



(AFP/Paul Ellis)Beritabola.com Liverpool - Kekalahan Liverpool di babak awal Piala Carling dari tim divisi rendah menguatkan fakta bahwa pasukan Roy Hodgson masih mengecewakan fansnya di kompetisi lokal.

Dari 11 pertandingan resmi ditangani Hodgson, Liverpool cuma memenangi setengahnya. Mereka menang enam kali, seri dua kali dan kalah tiga kali.

Akan tetapi, lima dari enam kemenangan tersebut didapat di ajang Liga Europa -- dari lima partai. Di Premier League, jumlah kemenangan Steven Gerrard dkk lebih kecil dibanding hasil seri dan kekalahan mereka.

Pada aksi terakhirnya tadi malam, Liverpool menelan kekalahan di putaran tiga Piala Carling dari tim divisi tiga, Northampton, lewat adu penalti.

"Kami semestinya punya kemampuan bermain baik di kompetisi Piala Carling. Kami melawan tim divisi rendah, dan ini baru babak ketiga. Tapi jika tidak mendapatkan kemenangan, ini hal yang sangat negatif," tutur Hodgson seusai pertandingan, dikutip dari situs resmi klub, Kamis (23/9/2010).

"Ini salah satu dari banyak kemunduran yang sedang kami alami saat ini. Ini periode yang berat untuk bekerja dan melaluinya. Tapi kami akan melakukannya. Kami akan bertahan dan membaik. Saya akan belajar banyak dari kekalahan malam ini, tentang banyak orang."

Salah satu pelajaran yang telah disimpulkan Hodgson adalah dirinya masih sering melakukan perubahan komposisi pemain. Di pertandingan tadi malam ia memainkan cukup banyak pemain muda.

"Pemain-pemain harus menerima tanggung jawab. Saya pun bertanggung jawab karena mengubah banyak pemain. Tapi saya melakukan itu karena tadinya saya pikir, pemain-pemain yang saya turunkan ke lapangan akan cukup baik untuk habis-habisan dan menang.

"Tapi mereka tidak begitu. Jadi, kesimpulannya adalah saya tidak boleh melakukan perubahan terlalu besar. Sebagian dari mereka yang tampil melawan Manchester United (di hari Minggu), mungkin harus main juga malam ini. Tapi sejujurnya, saya percaya tim barusan cukup kuat untuk meraih kemenangan. Tapi ternyata tidak, karena kami tidak bermain cukup bagus," papar sang manajer.

Akhir pekan ini Liverpool akan memainkan pertandingan liganya melawan Sunderland di Anfield. Pada pertemuan terakhir kedua tim di stadion tersebut, pada 28 Maret silam, tuan rumah menang 3-0 lewat gol-gol Fernando Torres (2) dan Glen Johnson.

date Kamis, 23 September 2010

Daniel Agger



Daniel Agger2 cropped.jpg
Informasi pribadi
Nama lengkap Daniel Munthe Agger
Tanggal lahir 12 Desember 1984 (umur 25)
Tempat lahir Hvidovr, Denmark
Tinggi 6 ft 3 in (1.91 m)
Posisi bermain Bek tengah
Informasi klub
Klub saat ini Liverpool
Nomor 5
Klub junior
19??–1996
1996–2004
Rosenhøj BK
Brøndby IF
Klub senior1
Tahun Klub Tampil (Gol)
2004–2006
2006–
Brøndby IF
Liverpool
34 (5)
36 (2)
Tim nasional2
2003–2004
2004–2006
2005–
Denmark U20
Denmark U21
Denmark
09 (1)
10 (3)
18 (2)

1 Penampilan dan gol di klub senior
hanya dihitung dari liga domestik dan
akurat per 18:03, 20 September 2007 (UTC).
2 Penampilan dan gol di tim nasional
akurat per 12 September 2007.

Daniel Munthe Agger (lahir di Hvidovre, Denmark, 12 Desember 1984; umur 25 tahun) adalah seorang pesepak bola profesional berkewarganegaraan Denmark yang saat ini bermain di Liga Inggris bersama Liverpool. Karier profesionalnya dimulai di Denmark bersama Brondby FC pada Juli 2004 dimana dia memenangkan "Liga Super Denmark".

Pada jendela transfer januari 2006, Agger menandatangani kontrak bersama Liverpool. Di Liverpool maupun di timnas Denmark, Agger bermain sebagai bek tengah. Dikenal sebagai pemain yang tangguh, baik dalam mengambil posisi, serta bertenaga dengan kelebihan di kaki kirinya. Agger diproyesikan sebagai pemain bertahan masa depan Liverpool.

Debut tim nasionalnya terjadi pada Juni 2005 saat partai persahabatan melawan Finlandia. Sedangkan gol pertamanya untuk tim nasional Denmark dicetak ke gawang Georgia pada laga kualifikasi Piala dunia 2006. Sejak debutnya, Agger telah bermain sebanayak 18 kali dengan torehan 2 gol untuk Denmark.


Karier Klub

Brøndby IF

Daniel Agger bergabung dengan Brøndby IF dari klubnya sejak kecil Rosenhøj BK pada usia 12 tahun,[1] untuk bermain dalam tim junior klub Liga Super Denmark Brøndby IF.

Pada Juli 2004 dia pindah dari tim junior ke dalam tim utama, menyusul kepindahan pemain bertahan Denmark Andreas Jakobsson. Daniel Agger dengan cepat menempatkan dirinya tidak saja sebagai anggota tim utama, namun juga menjadi salah satu komponen penting dalam keberhasilan menjuarai Liga Super Denmark 2004-2005. Meskipun berusia muda, dia bermain dengan penguasaan yang baik dengan bimbingan dari kapten Brøndby Per Nielsen, dan setelah bermain selama setengah musim pada tahun pertamanya Agger dianugerahi "talent of the year" tahun 2004 oleh Spillerforeningen (Asosiasi Pemain Sepak Bola Profesional Denmark).

Setelah sukses di Liga Super musim 2004-2005, Agger dipanggil untuk memperkuat tim senior Denmark utnuk pertama kali. Saat itu Denmark berhasil mengalahkan Finlandia 1-0 pada 2 Juni 2005, diaman saat itu dia bermain penuh.

Dipertandingan selanjutnya, Agger hanya menjadi pemain cadangan dan kembali bermain secara penuh saat Denmark berhasil menang 4-1 dalam laga persahabatan melawan Inggris pada 17 Agustus 2005 berpasangan dengan Per Nielsen. Mereka berdua berhasil meredam ketajaman barisan depan Inggris, terutama Wayne Rooney. Dia juga bermain secara penuh dalam 2 pertandingan Denmark berikutnya, sebelum mengalami cedera dalam musim Liga Super Denmark 2005-2006 pada bulan September yang memaksa dia melewatkan musim tersebut. Pada usia 20 tahun, Daniel Agger dianugerahi Olahragawan Denmark paling berbakat pada 6 Desember 2005.

Liverpool F.C.

Sejak lama Agger dihubungkan dengan klub - klub besar, dan pada jendela transfer Januari 2006, Agger akhirnya bergabung dengan klub Liga Utama Inggris Liverpool, yang juga juara bertahan Liga Champion Eropa.[2] Daniel Agger tidak mengikuti perjalanan bersama rekan - rekannya di Brøndby pada kamp latihan musim dingin di bulan Januari dan pada 12 Januari 2006 dia menandatangani kontrak selama 4½ tahun dengan Liverpool. Dengan nilai transfer sebesar £5.8m membuat dia menjadi pemain termahal yang dijual oleh klub Denmark kepada klub asing,[3] serta menjadi pemain bertahan termahal yang pernah dibeli Liverpool waktu itu. (Martin Škrtel menjadi pemain bertahan Liverpool termahal saat ini, dengan harga diperkirakan sekitar £6.5 juta dari klub Rusia, Zenit St. Petersburg[1]).

Musim pertamanya bersama Liverpool tidak terlalu sukses, cedera membuat dia hanya bermain sebanyak 4 kali di tim utama sepanjang musim panas 2006. Dia bermain dalam 10 pertandingan dan mencetak 3 gol untuk tim Denmark U-21, dimana dia terpilih untuk bermain dalam Piala Eropa U-21 pada bulan Mei 2006.

Pada awal musim kompetisi 2006-2007, Agger secara penuh saat Liverpool memenangkan Community Shield 2006. Setelah beradaptasi dengan pola permainan sepak bola Inggris, dia menempatkan dirinya dalam tim inti Liverpool, bersaing dengan wakil kapten Liverpool Jamie Carragher dan mantan kapten asal Finlandia Sami Hyypiä untuk menempati dua posisi bek tengah. Agger mencetak gol pertamanya untuk Liverpool pada 26 Agustus 2006 saat menang 2–1 melawan West Ham United. Gol tersebut memperoleh anugerah Goal of the Month untuk bulan Agustus oleh BBC Match of the Day,[4] da beberapa waktu kemudian juga dianugerahi Liverpool's Premiership Goal of the Season.[5] Pada 4 Oktober 2006 dia mendapatkan anugerah PFA's fan award untuk penampilan yang impresif dan angguh pada bulan September.[6]

Agger mencetak gol keduanya untuk Liverpool dalam pertandingan tandang Piala Liga melawan Birmingham City 7 menit sebelum babak pertama berakhir. Gol ketiganya dicetak saat melawan Arsenal melalui sundulan kepala yang membawa Liverpool menang 4-1 pada 31 Maret 2007. Pada semi-final pertama Liga Champion 2006-2007, Agger mendapat kritik atas kekalahan 1-0 saat berhadapan dengan Chelsea.[7] Di pertemuan kedua, Agger menjawab semua kritik tersebut dengan mencetak gol setelah menerima umpan dari tendangan bebas Steven Gerrard dari luar kotak penalti, dan membuat gawang Liverpool tidak kemasukan gol dan menang 1-0 pada 1 Mei 2007.[7]. Dia ikut berpartisipasi dala final Liga Champion 2007 saat Liverpool kalah 2–1 atas A.C. Milan.

Kehidupan pribadi

Agger selected Volbeat 's The Garden's Tale as his choice for the "LFC Athens 2007 Playlist" in the build up of Liverpool's 2007 UEFA Champions League Final appearance. [ 13 ] Agger dipilih Volbeat 's The Garden's Tale sebagai pilihannya untuk "LFC Athens 2007 Playlist" dalam membangun Liverpool's Champions UEFA 2007 Final Liga penampilan. [13]

In 2007, Agger bought two restaurants on Lark Lane in Liverpool [ 14 ] , one a Mexican Restaurant called Que Pasa. Pada tahun 2007, Agger membeli dua restoran di Lark Lane di Liverpool [14] , satu restoran Meksiko yang disebut Que Pasa. The other an Italian Restaurant, whose name was changed from 52 Lark Lane to Tirano, the restaurant specializes in Mediterranean food. The sebuah restoran Italia lainnya, yang namanya berubah dari 52 Lark Lane untuk Tirano, restoran spesialisasi dalam makanan Mediterania. Agger also owns a Pub with his uncle in Denmark. Agger juga memiliki lounge dengan pamannya di Denmark.

Daniel's younger cousin Nicolaj Agger is also a footballer who plays for Brøndby IF . adik Daniel Agger Nicolaj juga merupakan pemain sepak bola yang bermain untuk Brøndby IF .

In May 2010, Agger married girlfriend Sofie Nelson in Denmark. Pada bulan Mei 2010, Agger menikah pacar Sofie Nelson di Denmark. The couple wore matching white outfits for the wedding, before celebrating with a reception at the Nimb Hotel in Copenhagen. [ 15 ] Daniel and his wife Sofie, have a son called Jamie. Pasangan ini mengenakan pakaian putih yang cocok untuk pernikahan, sebelum merayakan dengan resepsi di Hotel Nimb di Copenhagen. [15] Daniel dan istrinya Sofie, memiliki seorang putra bernama Jamie.

[ edit ] Statistics [ sunting ] Statistik

[ edit ] Club performance [ sunting ] kinerja Club

Up to date, and correct as of 11:52, 20 September 2010. Up to date, dan akurat per 11:52, 20 September 2010.
Club Klub Season Musim Denmark Superliga Superliga Danish Cup Piala Denmark - - Europe Eropa Others Lainnya Total Total
App App Goals Tujuan App App Goals Tujuan App App Goals Tujuan App App Goals Tujuan App App Goals Tujuan App App Goals Tujuan
Brøndby IF Brøndby IF

( SuperLiga ) ( Superliga )

2004–05 2004-05 26 26 5 5 5 5 0 0 - - - - 1 1 0 0 4 4 0 0 36 36 5 5
2005–06 2005-06 8 8 0 0 0 0 0 0 - - - - 5 5 0 0 0 0 0 0 13 13 0 0
Club total Total Club 34 34 5 5 5 5 0 0 - - 6 6 0 0 4 4 0 0 49 49 5 5
Club Klub Season Musim Inggris Premiership Liga FA Cup Piala FA League Cup Piala Liga Europe Eropa Others Lainnya Total Total
App App Goals Tujuan App App Goals Tujuan App App Goals Tujuan App App Goals Tujuan App App Goals Tujuan App App Goals Tujuan
Liverpool Liverpool

( Premier League ) ( Liga Premier )

2005–06 2005-06 4 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 4 0 0
2006–07 2006-07 27 27 2 2 1 1 0 0 2 2 1 1 12 12 1 1 1 1 0 0 43 43 4 4
2007–08 2007-08 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 6 6 0 0
2008–09 2008-09 18 18 1 1 1 1 0 0 2 2 1 1 5 5 0 0 0 0 0 0 26 26 2 2
2009–10 2009-10 23 23 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 12 12 1 1 0 0 0 0 36 36 1 1
2010–11 2010-11 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 6 6 0 0
Club total Total Club 82 82 3 3 3 3 0 0 4 4 2 2 31 31 2 2 1 1 0 0 121 121 7 7
Career total Total Karir 116 116 8 8 8 8 0 0 4 4 2 2 37 37 2 2 5 5 0 0 170 170 12 12

[ edit ] International goals [ sunting ] tujuan Internasional

Scores and results list Denmark's goal tally first. Skor dan hasil penghitungan yang daftar Denmark tujuan pertama.
# # Date Tanggal Venue Lokasi Opponent Lawan Score Skor Result Hasil Competition Kompetisi
1 1 2005-09-07 2005/09/07 Parken Stadium , Copenhagen Stadion Parken , Kopenhagen Georgia Georgia 3–1 3-1 6–1 6-1 2006 World Cup qualification Kualifikasi Piala Dunia 2006
2 2 2007-06-02 2007/06/02 Parken Stadium , Copenhagen Stadion Parken , Kopenhagen Sweden Swedia 1–3 1-3 ( a ) ( a ) UEFA Euro 2008 qualification UEFA Euro 2008 kualifikasi
3 3 2008-10-11 2008/10/11 Parken Stadium , Copenhagen Stadion Parken , Kopenhagen Malta Malta 2–0 2-0 3–0 3-0 2010 World Cup qualification Kualifikasi Piala Dunia 2010

[ edit ] Honours [ sunting ] Honours

Brøndby Brøndby
Liverpool Liverpool
Individual Individu

date Selasa, 21 September 2010

Nilailah Liverpool di Bulan Mei'



Getty ImagesBeritabola.com Liverpool - Liverpool masih berkubang di papan bawah klasemen sementara Liga Primer. Namun kondisi ini bukan cerminan posisi The Reds di akhir musim. Liverpool baru bisa dinilai di Mei tahun depan.

Liverpool saat ini duduk di peringkat 16 klasemen sementara. Kondisi ini tak pelak mencuatkan pertanyaan: mampukah Si Merah berprestasi di Liga Inggris musim ini? Gelandang Joe Cole menilai bahwa saat ini tidak tepat untuk menilai The Reds.

"Nilailah kami di bulan Mei!" seru pemain berkebangsaan Inggris itu di situs resmi Liverpool. Cole hendak merujuk bulan di mana kompetisi musim 2010/11 akan berakhir.

Mantan pemain Chelsea itu memiliki pendapat soal hal-hal yang membuat The Reds mengalami start yang buruk.

"Kami menjalani awal yang berat. Ini terkait dengan jadwal yang harus kami jalani dan Fernando Torres yang masih belum fit, pemain yang datang dan pergi, dan manajer baru," tukas dia.

Soal jadwal, Liverpool memang sudah harus menjalani dua big match di awal kompetisi, yakni melawan Arsenal di pertandingan pertama dan Manchester United, Minggu (19/9/2010).

Kemudian untuk Torres, pemain berjuluk El Nino ini memang belum menemukan kembali ketajamannya sejak mengalami cedera di final Piala Dunia Juli silam.

Musim ini Liverpool juga ditinggalkan pemain inti seperti Javier Mascherano. Sementara cukup banyak pemain baru yang masuk, seperti Cole sendiri, Milan Jovanovic, Raul Meireles, Paul Konchesky, dan Cristian Poulsen.

Laga melawan MU diharapkan menjadi titik kebangkitan bagi Liverpool. Meski tim berlambang burung Liver itu kalah, namun mereka berhasil tampil cukup apik.

"Saya yakin kami bakal bangkit. Bila kami tampil seperti melawan MU, saya yakin kami akan baik-baik saja," kata Cole.

"Kami berusaha dan mengambil positifnya. Melawan MU, kami mengoper dengan baik, mencetak dua gol, dan kalah dari tim yang luar biasa dan diperkuat pemain yang berada dalam top form."

"Namun kami juga akan baik-baik saja dan terus berjuang," pungkas dia.
(dtc/nar)

date


Mesut Özil adalah seorang pemain sepakbola tim nasional sepak bola Jerman. Dibawah asuhan Joachim Low, Mesut Ozil dipersiapkan sebagai anggota tim skuad Jerman dalam Piala Dunia 2010, FIFA World Cup di Afrika Selatan.

  • Squad No: 11
  • Posisi: Gelandang
  • Umur: 21
  • Tanggal Lahir: 15 Oktober 1988
  • Tempat Lahir: Gelsenkirchen, Jerman Barat
  • Tinggi: 1.82m
  • Berat: 70 kg
  • Tim Jerman
  • Klub bernaung: Werder Bremen

Klub junior

  • 1995–1998 DJK Westfalia 04 Gelsenkirchen
  • 1998–1999 DJK Teutonia Schalke-Nord
  • 1999–2000 DJK Falke Gelsenkirchen
  • 2000–2005 Rot-Weiss Essen
  • 2005–2006 Schalke

Klub senior

  • 2006–2007 – di klub Schalke mengoleksi 30 gol
  • 2008– sekarang – Werder Bremen – sukses menghasilkan 38 gol.

Tim nasional

  • 2006–2007Jerman U-19
  • 2007–Jerman U-21
  • 2009–Jerman 11

Mesut Oezil (Flickers)

Mesut Ozil pemain tengah / gelandang Jerman berdarah Turki, lahir di kota Ruhr sebuah kota yang identik dengan pertambangan tua di Gelsenkirchen. Pada masa awal karirnya, ia memulai dari klub Schalke sebuah klub lokal terkemuka. Ozil dianggap memiliki bakat hebat tapi akhirnya ia terpuruk dan pinah ke klub Bremen pada bulan Januari 2008.

Dia memainkan peran penting dalam kemenangan Jerman di kejuaraan Eropa tahun lalu ketika ia masih dibawah umur 21. Horst Hrubesch, pelatih junior Jerman, mengatakan Ozil mengingatkannya pada Maradona. "Kami tidak ingin menaruh terlalu banyak tekanan pada satu pemain, tapi dia memiliki kemampuan untuk mencapai yang diinginkan," kata Hrubesch.

Sebagai buktinya, Ozil sempat di perebutkan antara persatuan sepakbola Jerman dan Turki. Namun seperti diketahui sejak 2007 Özil secara resmi menanggalkan kewarganegaraan Turki dan beralih menjadi Jerman. Sehingga Jermanlah yang lebih berhak memakai Ozil.

Pada Piala Dunia 2010, ketika usai pertandingan antara Jerman dan Australia, Mesut Özil pria berambut jabrik menarik perhatian dan menjadi sensasi media masa di Eropa. Bahkan ada yang menganggapnya memiliki ketrampilan yang setara dengan Lionel Messi, pemain asal Argentina.

Özil memiliki pribadi yang sederhana. Ia suka mendengarkan musik rap Jerman lantunan penyanyi Bushido. Dibidang cinema ia menggemari film Will Smith, dan tidak menyukai mata pelajaran seni di sekolah. Namun terpenting Ozil hanya ingin hidup untuk sepakbola.

date Jumat, 17 September 2010

Kerja keras dan sukses di lapangan NBA serta sarat prestasi bersama tim nasional membawa Manu Ginobili menjelma menjadi seorang pahlawan kebanggaan rakyatnya.

Semua kisah ini berawal di bulan Juli tahun 2000 lalu. Kota Buenos Aires seperti biasa bercuaca panas dan angin bertiup dengan lambat, nyaris menyisakan kekeringan di jalan-jalan kota yang namanya besar di dunia karena prestasi timnas sepakbolanya. Hari yang tidak bersahabat itu juga yang dirasakan oleh Joaquin Santos, pemain nasional bola basket Argentina. Kerongkongannya terasa kering. Kedua alis matanya membentuk sebuah sudut di dahi dan bola matanya memicing tajam. Seperti ada bara api menyala di kedua mata latinnya.

Dihadapannya, seorang anak Amerika Serikat mendribel bola. Seakan menatap dengan mata sinisnya ia mencoba memancing Santos untuk keluar menjaganya. Mereka memang bukan sedang berada dalam sebuah turnamen internasional, namun sedang bermain one on one di lapangan belakang rumah. Itu memang bukan lapangan besar dan bagus, tapi di sanalah emosi dan rasa nasionalisme kedua orang ini beradu. Santos sejatinya seorang point guard, urusan menjaga lawan dan mencetak angka adalah keahliannya. Namun di hadapan lawannya kini, Santos seakan tidak berkutik.

Bakat kedua pemain itu sama bagusnya. Bedanya, si anak Amerika itu punya shooting yang lebih akurat dari companero nya. Dia bisa membuat Santos tertekan dengan satu-dua dribel cepat sebelum meletakkan bola dengan tenang di ring. Dia juga seperti sedang berlatih ringan dengan lompatannya yang menjulang tinggi. Dia seperti seorang Tracy McGrady yang lincah dan sukar dijaga oleh pemain sekelas Santos. Ya, Santos seperti sedang berada dalam sebuah game Mortal Kombat dan lawan siap menghabisinya dengan kalimat, “Finish Him!”

Si Amerika segera melambatkan tempo bermain. Membiarkan Santos mengambil nafas dan melepaskan penjagaan ketatnya. Ia membiarkan Santos masuk ke paint area, membuka ruang tembaknya dan sedikit menyentuhnya di depan ring. Namun di sanalah awal kejatuhannya. Membiarkan Santos berlari dengan bola di tangan adalah sebuah kesalahan yang dibayar mahal si Amerika. Keadaan berbalik dan poin menjadi milik Santos. Dengan penyelesaian sempurna, Santos menutup game hari itu dengan senyum kemenangan. Nafasnya yang terengah-engah menjadi bukti perlawanan kerasnya hari itu. Si Amerika bukan lagi yang terkuat di halaman belakang rumah Santos.

“Kami yang terbaik. Kami terbaik di dunia saat ini,” teriak Santos lantang pada lawannya. Si Amerika terhenyak dan menatapnya dengan mulut terbuka lebar. “Apa katamu? Terbaik di dunia? Dia gila!” ujar lawannya sinis. Ya, pembaca sekalian, harap mengerti kondisi saat itu. Tim nasional bola basket Amerika Serikat adalah yang terbaik di dunia dan punya segudang pemain berbakat seperti Vince Carter, si empunya slam dunk spektakuler dan disebut-sebut sebagai reinkarnasi bakat sang legenda Michael Jordan. Jadi wajar kalau ucapan lantang Santos diangap sebuah jargon kemenangan hampa belaka.

Dunk? Sure !!

Dua tahun setelah itu, dunia bola basket mulai melihat hal yang ajaib. Argentina dengan diperkuat oleh seorang pemain junior bernama Manu Ginobili membuat sensasi. Mereka mengalahkan Amerika Serikat dan meraih medali Perak kejuaraan dunia bola basket di tanah Paman Sam. Dihadapan para penonton fanatik kota Indianapolis itulah sejarah dimulai. Dua tahun setelah itu, dengan kebintangan Ginobili yang semakin bersinar terang, Argentina menjadi juara di ajang olahraga paling bergengsi, Olimpiade Athena.

Ingat ungkapan Santos tentang negaranya yang terbaik di dunia? Terbukti!

Kembali ke masa kini. Musim ini diselesaikan Manu Ginobili dengan baik. Namanya diteriakkan nyaring oleh fans. Akhiran “i” di belakang namanya sering diplesetkan dengan aksen Spanyol yang berarti poin. “Ginobil, Ginobil,” demikian para fans menyemangati pemain murah senyum ini. Mengemas 34 poin di awal Desember dan mencetak rataan 34.4 angka setiap malam bersama Spurs tentu bukan hal remeh bagi pemilik postur 1.93m dan berat 85 kg ini. Ia selesaikan juga dengan mengantar Spurs bertemu Lakers di semifinal wilayah Barat. Siapa yang juara? Kalian tentu sudah bisa melihatnya saat tulisan ini dibaca.

Dunk bukan masalah buat Manu

Faktanya, Ginobili berada nomor 4 di belakang LeBron James, Chris Paul dan Amare Stoudemire untuk urusan pemain paling efisien (PER) liga NBA sepanjang babak reguler. Memang kehidupan berjalan seperti roda Roullete bagi Spurs. Nasib baik dan kemujuran berperan besar untuk bisa membawa mereka seperti sekarang. Mereka misalnya sempat murung saat cederanya David Robinson. Namun di balik itu, roda kemujuran berjalan dengan membawa masuk Tim Duncan sebagai pengganti yang tidak kalah bagus dengan seniornya itu. Kemudian fans kembali murung saat manajemen tim memutuskan menghemat biaya dan membeli pemain tidak terkenal dari negara sepakbola, Argentina.

Tepat sekali. Manu Ginobili bukan siapa-siapa saat pertama kali dibeli oleh Spurs. Ia hanya memenangkan dua kali juara liga bola basket di Italia dan masuk draft di urutan 57 tahun 1999 lalu. Saat itu Spurs juga ditertawakan orang saat membawa masuk anak Perancis, Tony Parker ke liga. Ginobili berjuang keras untuk membuktikan dirinya pantas berada di skuad Spurs. Seperti legenda sepakbola Argentina Diego Armando Maradona yang berjuang keras melawan para pencacinya, demikian juga Ginobili di awal karir. Kekerasan dan keteguhan hatinya dikenang sang pelatih, Greg Popovich. “Dia menjadi pemain Amerika Latin yang terbaik yang pernah kulihat,” ucapnya tahun 2006 lalu.

Mungkin satu-satunya hal paling mengesalkan dari Manu Ginobili adalah sikapnya yang terkadang lembek di lapangan. Awal karirnya, ia sering sekali mengeluh tentang bagaimana kerasnya penjagaan lawan. Setelah sebuah diskusi ringan dengan rekan setimnya, sikap Manu berubah. Ia menjadi lebih konyol dan mengesalkan. Dalam satu pertandingan melawan Mavericks, Manu terlihat melakukan foul dan wasit memanggilnya untuk memberi peringatan. Apa yang dilakukan Manu? “Peace my friend!” ujarnya sambil mengangkat tangan dan menepuknya ke pundak wasit.

Namun di balik sikap remehnya itu, Manu punya semua yang diperlukan Spurs. Ia bisa menjadi penembak yang jitu. Ia juga bisa jadi pengumpan yang baik. Ia bahkan juga bisa melakukan lay up sambil berjatuhan di bawah ring. Untuk yang terakhir ini adalah gaya yang paling sering ditunjukkannya di liga. Semua orang akan mengecapnya sebagai Si Tukang Tabrak karena kebiasaanya masuk ke paint meski dikawal ketat. Buntutnya, Manu pasti terjatuh sambil berteriak dan membuka mulutnya. Persis orang kehausan. Lalu hasilnya? Poin bagi Spurs!

Di lain waktu Manu akan terlihat sebagai pemain luar yang berdiri di garis dan siap menembak. Gaya melemparnya aneh, persis seorang rookie yang sedang belajar. Tapi Manu punya kelebihan di sana. Dia memang identik dengan poin. Rasanya sulit memaksa Manu menembak jika dirinya tidak benar-benar yakin bakal mencetak angka. Jadi biarkan saja dia bekerja dengan gayanya.

Sekarang, coba kalian tanyakan pendapat Facundo Campazzo, PG Argentina yang sempat bermain bersama Manu. Dia tandem yang sempurna buat si tukang protes itu. Saat berada di lapangan mereka berdua bagaikan saudara sejati. Keduanya saling mengetahui dimana yang lain berada. “Kami mengaguminya dengan persaudaraan sejati,” ujar Facundo. Hal yang sama diungkapkan oleh sang pelatih di skuad Tango, Enrique Tocachier. “Dia sangat berpengaruh di Argentina. Semua anak muda yang menyukai bola basket di sana ingin meniru dan memastikan gaya dan gerakan mereka sama seperti Manu Ginobili. Ia memberi contoh yang baik tentang semangat Argentina di lapangan basket. Ia memotivasi rekannya dengan tidak bermain buruk selama pertandingan. Ia contoh yang bagus untuk anak-anak muda zaman sekarang.”

Quotation

“Dia sangat berpengaruh di Argentina. Semua anak muda yang menyukai bola basket di sana ingin meniru dan memastikan gaya dan gerakan mereka sama seperti Manu Ginobili” — Enrique Tocachier

date Sabtu, 10 April 2010

Ir. Soekarno1 (ER, EYD: Sukarno) (lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 – meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun) adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945 - 1966. Ia memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah penggali Pancasila. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.

Soekarno menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 Supersemar yang kontroversial, yang isinya - berdasarkan versi yang dikeluarkan Markas Besar Angkatan darat - menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk mengamankan dan menjaga keamanan negara dan institusi kepresidenan. Supersemar menjadi dasar Letnan Jenderal Soeharto untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan mengganti anggota-anggotanya yang duduk di parlemen. Setelah pertanggung jawabannya ditolak Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada sidang umum ke empat tahun 1967, Presiden Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS di tahun yang sama dan mengangkat Soeharto sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia.

Daftar isi

[tampilkan]

[sunting] Latar belakang dan pendidikan

Soekarno dilahirkan dengan nama Kusno Sosrodihardjo. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo, seorang guru di Surabaya, Jawa. Ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai berasal dari Buleleng, Bali [1].

Ketika kecil Soekarno tinggal bersama kakeknya di Tulungagung, Jawa Timur. Pada usia 14 tahun, seorang kawan bapaknya yang bernama Oemar Said Tjokroaminoto mengajak Soekarno tinggal di Surabaya dan disekolahkan ke Hoogere Burger School (H.B.S.) di sana sambil mengaji di tempat Tjokroaminoto. Di Surabaya, Soekarno banyak bertemu dengan para pemimpin Sarekat Islam, organisasi yang dipimpin Tjokroaminoto saat itu. Soekarno kemudian bergabung dengan organisasi Jong Java (Pemuda Jawa).

Tamat H.B.S. tahun 1920, Soekarno melanjutkan ke Technische Hoge School (sekarang ITB) di Bandung, dan tamat pada tahun 1925. Saat di Bandung, Soekarno berinteraksi dengan Tjipto Mangunkusumo dan Dr. Douwes Dekker, yang saat itu merupakan pemimpin organisasi National Indische Partij.

Keluarga Soekarno

Rumah masa kecil Bung Karno
Raden Soekemi Sosrodihardjo
Ida Ayu Nyoman Rai


Soekarno (1901-1970)

Oetari
(istri ke-1; menikah 1921; berpisah 1923)


Inggit Garnasih
(istri ke-2; menikah 1923)


Fatmawati
(istri ke-3; menikah 1943)

Guntur (l.1944)
Megawati (l.1947)
Rachmawati (l.1950)
Sukmawati (l.1952)
Guruh (l.1953)



Hartini
(istri ke-4; menikah 1952)

Taufan (l.1951 w.1981)
Bayu (l.1958)



Ratna Sari Dewi Soekarno
(istri ke-5; menikah 1962)


Kartika (l.1967)



Haryati
(istri ke-6; menikah 1963)


Ayu



Yurike Sanger
(istri ke-7; menikah 1964)


Kartini Manoppo
(istri ke-8)


Totok (l.1967)



Heldy Djafar
(istri ke-9; menikah 1966)

Masa pergerakan nasional

Pada tahun 1926, Soekarno mendirikan Algemene Studie Club di Bandung. Organisasi ini menjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia yang didirikan pada tahun 1927. Aktivitas Soekarno di PNI menyebabkannya ditangkap Belanda pada bulan Desember 1929, dan memunculkan pledoinya yang fenomenal: Indonesia Menggugat, hingga dibebaskan kembali pada tanggal 31 Desember 1931.

Pada bulan Juli 1932, Soekarno bergabung dengan Partai Indonesia (Partindo), yang merupakan pecahan dari PNI. Soekarno kembali ditangkap pada bulan Agustus 1933, dan diasingkan ke Flores. Di sini, Soekarno hampir dilupakan oleh tokoh-tokoh nasional. Namun semangatnya tetap membara seperti tersirat dalam setiap suratnya kepada seorang Guru Persatuan Islam bernama Ahmad Hassan.

Pada tahun 1938 hingga tahun 1942 Soekarno diasingkan ke Provinsi Bengkulu.

Soekarno baru kembali bebas pada masa penjajahan Jepang pada tahun 1942.

Masa penjajahan Jepang

Soekarno bersama Fatmawati dan Guntur

Pada awal masa penjajahan Jepang (1942-1945), pemerintah Jepang sempat tidak memperhatikan tokoh-tokoh pergerakan Indonesia terutama untuk "mengamankan" keberadaannya di Indonesia. Ini terlihat pada Gerakan 3A dengan tokohnya Shimizu dan Mr. Syamsuddin yang kurang begitu populer.

Namun akhirnya, pemerintahan pendudukan Jepang memperhatikan dan sekaligus memanfaatkan tokoh tokoh Indonesia seperti Soekarno, Mohammad Hatta dan lain-lain dalam setiap organisasi-organisasi dan lembaga lembaga untuk menarik hati penduduk Indonesia. Disebutkan dalam berbagai organisasi seperti Jawa Hokokai, Pusat Tenaga Rakyat (Putera), BPUPKI dan PPKI, tokoh tokoh seperti Soekarno, Hatta, Ki Hajar Dewantara, K.H Mas Mansyur dan lain lainnya disebut-sebut dan terlihat begitu aktif. Dan akhirnya tokoh-tokoh nasional bekerjasama dengan pemerintah pendudukan Jepang untuk mencapai kemerdekaan Indonesia, meski ada pula yang melakukan gerakan bawah tanah seperti Sutan Syahrir dan Amir Sjarifuddin karena menganggap Jepang adalah fasis yang berbahaya.

Soekarno diantara Pemimpin Dunia

Presiden Soekarno sendiri, saat pidato pembukaan menjelang pembacaan teks proklamasi kemerdekaan, mengatakan bahwa meski sebenarnya kita bekerjasama dengan Jepang sebenarnya kita percaya dan yakin serta mengandalkan kekuatan sendiri.

Ia aktif dalam usaha persiapan kemerdekaan Indonesia, diantaranya adalah merumuskan Pancasila, UUD 1945 dan dasar dasar pemerintahan Indonesia termasuk merumuskan naskah proklamasi Kemerdekaan. Ia sempat dibujuk untuk menyingkir ke Rengasdengklok Peristiwa Rengasdengklok.

Pada tahun 1943, Perdana Menteri Jepang Hideki Tojo mengundang tokoh Indonesia yakni Soekarno, Mohammad Hatta dan Ki Bagoes Hadikoesoemo ke Jepang dan diterima langsung oleh Kaisar Hirohito. Bahkan kaisar memberikan Bintang kekaisaran (Ratna Suci) kepada tiga tokoh Indonesia tersebut. Penganugerahan Bintang itu membuat pemerintahan pendudukan Jepang terkejut, karena hal itu berarti bahwa ketiga tokoh Indonesia itu dianggap keluarga Kaisar Jepang sendiri. Pada bulan Agustus 1945, ia diundang oleh Marsekal Terauchi, pimpinan Angkatan Darat wilayah Asia Tenggara di Dalat Vietnam yang kemudian menyatakan bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah urusan rakyat Indonesia sendiri.

Namun keterlibatannya dalam badan-badan organisasi bentukan Jepang membuat Soekarno dituduh oleh Belanda bekerja sama dengan Jepang,antara lain dalam kasus romusha.

Masa Perang Revolusi

Ruang tamu rumah persembunyian Bung Karno di Rengasdengklok.

Soekarno bersama tokoh-tokoh nasional mulai mempersiapkan diri menjelang Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Setelah sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI,Panitia Kecil yang terdiri dari delapan orang (resmi), Panitia Kecil yang terdiri dari sembilan orang/Panitia Sembilan (yang menghasilkan Piagam Jakarta) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI, Soekarno-Hatta mendirikan Negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Setelah menemui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, terjadilah Peristiwa Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945; Soekarno dan Mohammad Hatta dibujuk oleh para pemuda untuk menyingkir ke asrama pasukan Pembela Tanah Air Peta Rengasdengklok. Tokoh pemuda yang membujuk antara lain Soekarni, Wikana, Singgih serta Chairul Saleh. Para pemuda menuntut agar Soekarno dan Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia, karena di Indonesia terjadi kevakuman kekuasaan. Ini disebabkan karena Jepang sudah menyerah dan pasukan Sekutu belum tiba. Namun Soekarno, Hatta dan para tokoh menolak dengan alasan menunggu kejelasan mengenai penyerahan Jepang. Alasan lain yang berkembang adalah Soekarno menetapkan moment tepat untuk kemerdekaan Republik Indonesia yakni dipilihnya tanggal 17 Agustus 1945 saat itu bertepatan dengan bulan Ramadhan, bulan suci kaum muslim yang diyakini merupakan bulan turunnya wahyu pertama kaum muslimin kepada Nabi Muhammad SAW yakni Al Qur-an. Pada tanggal 18 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta diangkat oleh PPKI menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Pada tanggal 29 Agustus 1945 pengangkatan menjadi presiden dan wakil presiden dikukuhkan oleh KNIP.Pada tanggal 19 September 1945 kewibawaan Soekarno dapat menyelesaikan tanpa pertumpahan darah peristiwa Lapangan Ikada dimana 200.000 rakyat Jakarta akan bentrok dengan pasukan Jepang yang masih bersenjata lengkap.

Pada saat kedatangan Sekutu (AFNEI) yang dipimpin oleh Letjen. Sir Phillip Christison, Christison akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia secara de facto setelah mengadakan pertemuan dengan Presiden Soekarno. Presiden Soekarno juga berusaha menyelesaikan krisis di Surabaya. Namun akibat provokasi yang dilancarkan pasukan NICA (Belanda) yang membonceng Sekutu. (dibawah Inggris) meledaklah Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya dan gugurnya Brigadir Jendral A.W.S Mallaby.

Karena banyak provokasi di Jakarta pada waktu itu, Presiden Soekarno akhirnya memindahkan Ibukota Republik Indonesia dari Jakarta ke Yogyakarta. Diikuti wakil presiden dan pejabat tinggi negara lainnya.

Kedudukan Presiden Soekarno menurut UUD 1945 adalah kedudukan Presiden selaku kepala pemerintahan dan kepala negara (presidensiil/single executive). Selama revolusi kemerdekaan,sistem pemerintahan berubah menjadi semi-presidensiil/double executive. Presiden Soekarno sebagai Kepala Negara dan Sutan Syahrir sebagai Perdana Menteri/Kepala Pemerintahan. Hal itu terjadi karena adanya maklumat wakil presiden No X, dan maklumat pemerintah bulan November 1945 tentang partai politik. Hal ini ditempuh agar Republik Indonesia dianggap negara yang lebih demokratis.

Meski sistem pemerintahan berubah, pada saat revolusi kemerdekaan, kedudukan Presiden Soekarno tetap paling penting, terutama dalam menghadapi Peristiwa Madiun 1948 serta saat Agresi Militer Belanda II yang menyebabkan Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta dan sejumlah pejabat tinggi negara ditahan Belanda. Meskipun sudah ada Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dengan ketua Sjafruddin Prawiranegara, tetapi pada kenyataannya dunia internasional dan situasi dalam negeri tetap mengakui bahwa Soekarno-Hatta adalah pemimpin Indonesia yang sesungguhnya, hanya kebijakannya yang dapat menyelesaikan sengketa Indonesia-Belanda.

Masa kemerdekaan

Soekarno dan Joseph Broz Tito

Setelah Pengakuan Kedaulatan (Pemerintah Belanda menyebutkan sebagai Penyerahan Kedaulatan), Presiden Soekarno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Mohammad Hatta diangkat sebagai perdana menteri RIS. Jabatan Presiden Republik Indonesia diserahkan kepada Mr Assaat, yang kemudian dikenal sebagai RI Jawa-Yogya. Namun karena tuntutan dari seluruh rakyat Indonesia yang ingin kembali ke negara kesatuan, maka pada tanggal 17 Agustus 1950, RIS kembali berubah menjadi Republik Indonesia dan Presiden Soekarno menjadi Presiden RI. Mandat Mr Assaat sebagai pemangku jabatan Presiden RI diserahkan kembali kepada Ir. Soekarno. Resminya kedudukan Presiden Soekarno adalah presiden konstitusional, tetapi pada kenyataannya kebijakan pemerintah dilakukan setelah berkonsultasi dengannya.

Mitos Dwitunggal Soekarno-Hatta cukup populer dan lebih kuat dikalangan rakyat dibandingkan terhadap kepala pemerintahan yakni perdana menteri. Jatuh bangunnya kabinet yang terkenal sebagai "kabinet seumur jagung" membuat Presiden Soekarno kurang mempercayai sistem multipartai, bahkan menyebutnya sebagai "penyakit kepartaian". Tak jarang, ia juga ikut turun tangan menengahi konflik-konflik di tubuh militer yang juga berimbas pada jatuh bangunnya kabinet. Seperti peristiwa 17 Oktober 1952 dan Peristiwa di kalangan Angkatan Udara.

Soekarno dan John F Kennedy

Presiden Soekarno juga banyak memberikan gagasan-gagasan di dunia Internasional. Keprihatinannya terhadap nasib bangsa Asia-Afrika, masih belum merdeka, belum mempunyai hak untuk menentukan nasibnya sendiri, menyebabkan presiden Soekarno, pada tahun 1955, mengambil inisiatif untuk mengadakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung yang menghasilkan Dasa Sila. Bandung dikenal sebagai Ibu Kota Asia-Afrika. Ketimpangan dan konflik akibat "bom waktu" yang ditinggalkan negara-negara barat yang dicap masih mementingkan imperialisme dan kolonialisme, ketimpangan dan kekhawatiran akan munculnya perang nuklir yang merubah peradaban, ketidakadilan badan-badan dunia internasional dalam pemecahan konflik juga menjadi perhatiannya. Bersama Presiden Josip Broz Tito (Yugoslavia), Gamal Abdel Nasser (Mesir), Mohammad Ali Jinnah (Pakistan), U Nu, (Birma) dan Jawaharlal Nehru (India) ia mengadakan Konferensi Asia Afrika yang membuahkan Gerakan Non Blok. Berkat jasanya itu, banyak negara-negara Asia Afrika yang memperoleh kemerdekaannya. Namun sayangnya, masih banyak pula yang mengalami konflik berkepanjangan sampai saat ini karena ketidakadilan dalam pemecahan masalah, yang masih dikuasai negara-negara kuat atau adikuasa. Berkat jasa ini pula, banyak penduduk dari kawasan Asia Afrika yang tidak lupa akan Soekarno bila ingat atau mengenal akan Indonesia.

Soekarno dan Jawaharlal Nehru

Guna menjalankan politik luar negeri yang bebas-aktif dalam dunia internasional, Presiden Soekarno mengunjungi berbagai negara dan bertemu dengan pemimpin-pemimpin negara. Di antaranya adalah Nikita Khruschev (Uni Soviet), John Fitzgerald Kennedy (Amerika Serikat), Fidel Castro (Kuba), Mao Tse Tung (RRC).

Masa-masa kejatuhan Soekarno dimulai sejak ia "bercerai" dengan Wakil Presiden Moh. Hatta, pada tahun 1956, akibat pengunduran diri Hatta dari kancah perpolitikan Indonesia. Ditambah dengan sejumlah pemberontakan separatis yang terjadi di seluruh pelosok Indonesia, dan puncaknya, pemberontakan G 30 S, membuat Soekarno di dalam masa jabatannya tidak dapat "memenuhi" cita-cita bangsa Indonesia yang makmur dan sejahtera.

[sunting] Sakit hingga meninggal

Wiki letter w.svg Bagian ini membutuhkan pengembangan

Soekarno sendiri wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di Wisma Yaso, Jakarta, setelah mengalami pengucilan oleh penggantinya Soeharto. Jenazahnya dikebumikan di Kota Blitar, Jawa Timur, dan kini menjadi ikon kota tersebut, karena setiap tahunnya dikunjungi ratusan ribu hingga jutaan wisatawan dari seluruh penjuru dunia. Terutama pada saat penyelenggaraan Haul Bung Karno.

Peninggalan

Wiki letter w.svg Bagian ini membutuhkan pengembangan

Pada tanggal 19 Juni 2008, Pemerintah Kuba menerbitkan perangko yang bergambar Soekarno dan presiden Kuba Fidel Castro.[2] Penerbitan itu bersamaan dengan ulang tahun ke-80 Fidel Castro dan peringatan "kunjungan Presiden Indonesia, Soekarno, ke Kuba".

Penamaan

Nama lengkap Soekarno ketika lahir adalah Kusno Sosrodihardjo.[3] Ketika masih kecil, karena sering sakit-sakitan, menurut kebiasaan orang Jawa[rujukan?]; oleh orang tuanya namanya diganti menjadi Soekarno[rujukan?]. Di kemudian hari ketika menjadi Presiden R.I., ejaan nama Soekarno diganti olehnya sendiri menjadi Sukarno karena menurutnya nama tersebut menggunakan ejaan penjajah (Belanda)[rujukan?]. Ia tetap menggunakan nama Soekarno dalam tanda tangannya karena tanda tangan tersebut adalah tanda tangan yang tercantum dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh diubah[rujukan?].

Sebutan akrab untuk Ir. Soekarno adalah Bung Karno.

Achmed Soekarno

Di beberapa negara Barat, nama Soekarno kadang-kadang ditulis Achmed Soekarno. Hal ini terjadi karena ketika Soekarno pertama kali berkunjung ke Amerika Serikat, sejumlah wartawan bertanya-tanya, "Siapa nama kecil Soekarno?" karena mereka tidak mengerti kebiasaan sebagian masyarakat di Indonesia yang hanya menggunakan satu nama saja atau tidak memiliki nama keluarga. Entah bagaimana, seseorang lalu menambahkan nama Achmed di depan nama Soekarno. Hal ini pun terjadi di beberapa Wikipedia, seperti wikipedia bahasa Ceko, bahasa Wales, bahasa Denmark, bahasa Jerman, dan bahasa Spanyol.

Sukarno menyebutkan bahwa nama Achmed di dapatnya ketika menunaikan ibadah haji.[4]

Dan dalam beberapa versi lain, disebutkan pemberian nama Achmed di depan nama Sukarno, dilakukan oleh para diplomat muslim asal Indonesia yang sedang melakukan misi luar negeri dalam upaya untuk mendapatkan dukungan dari luar negeri.

date Sabtu, 03 April 2010